Iman dan Kesetiaan
Untuk keselamatan kelompoknya, raja beruk dewi rimba Panti yang masyur di Minangkabau itu, berdiri di depan, menantang tembakan atau senapan, demi keselamatan anak, bini, dan temannya.
Ibu ayam hitam saya, berhari-hari pulang dengan perut kempis. Semua makanan pulang ke buaian anaknya yang penuh sesak. Meski anaknya sudah kekenyangan dan perutnya sendiri masih kosong, makanan yang saya berikan padanya masih diberikannya kepada anak-anaknya. Penyakit akhirnya menimpanya, sampai kepalanya tak bisa diangkat lagi dan kakinya tak berdaya menyokong badannya. Walaupun nafasnya sudah berkurang, dengan suara sayup makin sayup terus dijawabnya suara anaknya yang memanggil-manggil. Sampai nafas terakhir. Hidupnya seolah-olah cuma buat anaknya…
Tambahkan sendiri oleh Tuan, contoh-contoh ini dengan kejadian di sekeliling Tuan. Hewan cukup memperlihatkan iman untuk menjalankan kewajiban kesetiaan pada kelompoknya, dan khususnya pada anaknya. Sejarah kita manusia berasal dari sejarah hewan, yang tentunya menurunkan sifat mulia untuk mempertahankan dan memajukan masyarakat.
(Tan Malaka, Madilog)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home