Sunday, April 30, 2006

Marhaen

Kemudian aku menanyakan nama petani muda itu. Ia menyebut namanya. "Marhaen". Marhaen adalah nama yang biasa seperti Smith dan Jones. Di saat itu sinar ilham menggenangi otak-ku. Aku akan memakai nama itu untuk menamai semua orang Indonesia bernasib malang seperti itu! Semenjak itu kunamakan rakyatku rakyat Marhaen.
( Di lain kesempatan).
Aku menunjuk seorang tukang gerobak, " Engkau, engkau yang disana. Apakah engkau bekerja di pabrik untuk orang lain?"
"Tidak," katanya.
"Kalau begitu engkau adalah Marhaen". Aku menggerakkan tangan ke arah seorang tukang sate. "Engkau...engkau tidak punya pembantu, tidak punya majikan...engkau juga seorang Marhaen. Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat-alat yang sedikit. Orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekedar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Tidak ada penghisapan tenaga seseorang oleh orang lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktek.
(Cindy Adams, Bung Karno penyambung lidah rakyat Indonesia)