Palu berbicara
Kenapa demikian keras? pernah arang berkata kepada intan; "bukankah kita bersaudara dekat ? "
Kenapa demikian lunak? Oh Saudara-saudaraku, demikian aku tanya pada kalian: bukankah kalian Saudara-saudaraku ?
Kenapa demikian lunak, demikian patuh dan menurut ? Kenapa terdapat demikian banyak penolakan dan pengingkaran dalam hati-hati kalian ? Sedemikian sedikit takdir dalam lirikan-lirikan kalian ?
Dan bilamana kalian tidak mau menjadi takdir-takdir, bilamana kalian tidak mau menjadi yang tak-tertahankan: bagaimana kalian bisa-menaklukkan bersama denganku ?
Dan bilamana kekerasan kalian tidak mau berkilat dan memotong dan memotong sampai berkeping: bagaimana bisa kalian suatu hari-mencipta bersama denganku ?
Karena para pencipta itu keras. Dan harus terasa menyenangkan bagi kalian untuk menekankan tangan kalian pada milenia seperti pada lilin lunak, menyenangkan menulis pada kehendak milenia seperti pada logam-lebih keras dibanding logam, lebih mulia dibanding logam. Hanya yang paling mulia itulah yang paling keras.
Prasasti hukum ini aku letakkan diatas kalian, O Saudara-saudaraku: Jadilah keras!
(Nietzsche, Zarathustra, penerbit Yayasan Bentang Budaya)
1 Comments:
peradaban dibentuk oleh kekerasan hati aktor-aktornya
yang lemah dan bodoh akan jadi budak peradaban
yang cerdas dan kuat akan jadi pembentuk sejarah
Post a Comment
<< Home