Akar kekerasan
Jika kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang dihalangi, energi yang terhalang itu mengalami proses perubahan dan beralih menjadi energi yang bersifat merusak. Sifat merusak (destruktif) merupakan akibat dari tidak dihidupinya kehidupan. Jadi, kondisi-kondisi individual dan sosial yang menghalangi energi yang memajukan hidup itulah yang menghasilkan sifat perusakan yang pada gilirannya merupakan sumber yang daripadanya memancar berbagai bentuk kekerasan.
Kehidupan mempunyai dinamisme-dalamnya sendiri, ia cenderung untuk tumbuh, diungkapkan dan dihidupkan. Jika kecenderungan ini dihalangi, energi itu mengalami pembusukan dan berubah menjadi energi yang membawa ke perusakan.
Tanpa didukung oleh tanah yang subur, air yang cukup dan iklim yang cocok, sebuah benih akan membusuk dan mati. Demikian juga manusia, ia akan menjelma menjadi makhluk ganas, menyimpang dari fitrahnya yang suci, bila ia hidup di suatu tempat yang di situ kondisi sosial politik, ekonomi dan budayanya tidak memungkinkan ia mengembangkan potensi-potensi manusiawinya.
(Erich Fromm, Akar kekerasan, penerbit Pustaka Pelajar)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home