Sunday, August 14, 2005


Perempuan dan perkawinan

Perkawinan pada saat sekarang ini tak lebih dari sebuah penghinaan yang selalu dimenangkan pihak laki-laki dan keluarganya. Di banyak tempat, bahkan menjadi kenyataan bahwa si pemuda menang sedang keluarganya kalah. Perempuan dipandang layaknya barang dagangan, dibeli dan ditawarkan dari rumah ke rumah. Manakala kecantikannya pudar atau hilang sama sekali, maka ia akan menjadi seperti rongsokan perabotan tua yang ditempatkan di pojok kegelapan.

Peradaban modern telah menjadikan wanita sedikit lebih bijaksana, tetapi juga ikut menambah penderitaannya. Karena ketamakan birahi laki-laki. Perempuan kemarin adalah pelayan yang bahagia, tetapi perempuan hari ini adalah nyonya yang nestapa. Di masa lampau, perempuan berjalan dengan mata buta dibawah terik siang, tetapi kini ia berjalan dengan mata terbuka di dalam kegelapan. Dia cantik dalam ketidaktahuannya, luhur dalam kesederhanaannya, dan kuat dalam kelemahannya. Perempuan masa kini menjadi kasar dalam kecerdikannya, dangkal dalam perangainya, tak berperasaan dalam pengetahuannya. Akankah tiba saatnya, dimana kecantikan dan pengetahuan, kecerdasan dan keseluruhan hati, kelembutan jasmani dan keperkasaan jiwanya, menyatu dalam diri wanita?
(Kahlil Gibran, Sayap-sayap patah, penerbit Yayasan Bentang Budaya)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home